Menciptakan Pendakwah Muda yang Inovatif, MUI Jombang Gelar Workshop Strategi Dakwah untuk Gen Z

Jombang, 28 Mei 2024 – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Jombang sukses menggelar workshop bertajuk “Strategi Dakwah untuk Komunitas Generasi Z”. Acara yang diadakan di SD Islam Roushon Fikr pada Sabtu (25/5/2024). Workshop ini bertujuan untuk membekali para pendakwah muda dengan metode dakwah yang relevan dan efektif di era digital.

Workshop ini dihadiri oleh lebih dari 150 peserta yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa dari berbagai komunitas di Jombang. Dalam sambutannya, Ketua MUI Jombang, KH M. Afifudin Dimyathi atau yang akrab disapa Gus Awis, mengatakan, ia mengajak seluruh peserta yang hadir ini bisa menjadi pion utama berdakwah di kalangan Gen Z.

“Perubahan zaman yang kita rasakan ini semakin menantang untuk terus berinovasi untuk berdakwah. Bagaimana berdakwah yang baik dan dapat diterima,” ujarnya.

Pria yang juga merupakan Katib Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini menyampaikan harapan, jika para calon kader Da’i ini bisa memberi warna baru dalam menyampaikan dakwah di masyarakat dan menyasar tepat ke Gen Z.

“Harapannya, MUI ingin para calon Da’i muda ini sadar dengan kondisi yang tidak layak di sekitarnya sehingga muncul empati dari para kader ini untuk memperbaiki,” pungkas Gus Awis.

Agenda yang diselenggarakan MUI Jombang ini hadir karena keresahan dan persoalan serius di Kabupaten Jombang terkait krisis identitas Gen Z. Dari catatan MUI, sensus penduduk di Indonesia tahun 2020 mencatat total populasi di Indonesia mencapai 270,2 juta jiwa. Angka tersebut naik 32,6 juta jiwa dibandingkan tahun 2010.

Dari jumlah 270,2 juta jiwa itu, terbagi menjadi beberapa kategori Pre-Boomer kelahiran 1945 berjumlah 5,03 juta jiwa. Baby Boomer kelahiran 1946-1964, berjumlah 31,01 juta jiwa. Gen X kelahiran 1965-1980 berjumlah 58,56 juta jiwa.

Milenial kelahiran 1981-1996 berjumlah 69,38 juta jiwa. Gen Z kelahiran 1997-2021 berjumlah 74,93 juta jiwa dan Post Gen Z kelahiran 2003 berjumlah 29,17 juta jiwa. Artinya, Gen Z mendominasi populasi di Indonesia.

Didin A Sholahudin atau Gus Didin, sebagai Ketua Komisi Dakwah MUI Jombang mengatakan ada 5 potensi problem Gen Z yang sewaktu-waktu bisa menjadi bom waktu jika tidak ditangani..

Pertama, sekolah yang tidak menghargai potensi. Kedua, rumah yang tidak ramah. Ketiga, lingkungan pergaulan tidak sehat. Keempat, bom internet dan media sosial, dan terakhir adalah soal buku yang dibaca, film yang ditonton dan yang didengar. 

“Adanya fenomena lain di kalangan Gen Z termasuk lingkungan yang tidak sehat seperti maraknya perilaku LGBT, sex bebas, kasus bullying di kalangan pelajar dan narkoba. Dalam menyikapi ini beberapa instansi di pemkab abai dengan isu tersebut,” katanya. 

Sebab itu, MUI mengajak Gen Z untuk menjadi dai muda dengan harapan nantinya bisa menjadi influencer, calon pendakwah MUI. 

“Jadi para peserta ini nanti akan kami ajak untuk berdakwah di media sosial bukan hanya di lokasi tertentu. Penting untuk memanfaatkan era digital saat ini, terlebih ada kemauan dari para peserta untuk menjadi sama-sama dalam jalan perubahan,” ucapnya. 

Target dari kegiatan ini adalah menciptakan kader dai muda yang siap berdakwah lewat media sosial maupun lapangan. 

“Target kita ingin memupuk kader dai muda MUI Jombang dari Gen Z minimal di satu kecamatan ada 20 kader dai yang siap diterjunkan untuk berdakwah. Dengan harapan, dari 20 kader itu tadi ada 3 atau 2 bisa tersebar di setiap sekolah,” ungkapnya. 

Menurut pria yang juga Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Jombang ini, tindak lanjut pasca agenda ini akan sangat panjang.

“Kerja ini panjang, dan target kita ingin berbagi kualitas akhlak pelajar dan Gen Z di Jombang. Jadi para kader dai muda ini akan kami fasilitasi untuk berdakwah di media sosial dan menjadi influencer,” pungkas Gus Didin. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *