Ansor Jombang dan Pesantren Bapak Emak Siap Cetak Pekerja Profesional

Ketua Yayasan, Hj. Sadarestuwati, menegaskan bahwa pesantren tidak boleh hanya menjadi pusat pendidikan agama semata, melainkan juga harus mampu berkontribusi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.

“Pondok Bapak Emak harus memberi manfaat nyata bagi masyarakat sekitar, termasuk membuka peluang kerja dan keterampilan bagi para pemuda,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua PAC GP Ansor Bareng, M. Muizzuddin Luthfi, menyampaikan pentingnya memiliki skill di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.

“Di era disrupsi seperti sekarang, yang mahal adalah skill. Banyak pemuda yang menganggur bukan karena tidak mampu, tapi karena belum memiliki keterampilan yang dibutuhkan pasar kerja. Pelatihan ini adalah jawaban atas tantangan itu,” jelasnya.

Adapun pelatihan yang disiapkan meliputi menjahit konveksi, sablon, dan desain grafis. Menariknya, setelah pelatihan para peserta langsung diarahkan untuk bekerja, sehingga hasilnya bisa dirasakan secara langsung oleh para kader.

Kolaborasi ini menjadi contoh nyata bagaimana pesantren dan organisasi kepemudaan bisa bersinergi untuk mencetak generasi mandiri, profesional, dan berdaya saing tinggi.

Hal senada juga diungkapkan Wakil ketua PC GP Ansor Jombang Faisal Ivan Basthomy yang turut mendampingi, dengan pelatihan yang direncanakan kami berharap akan bermunculan wirausaha-wirausaha baru dengan skill dan ketrampilan khusus yang mampu menyerap tenaga kerja yang pada akhirnya dapat mengurangi angka pengangguran dikalangan pemuda khususnya di keluarga besar Ansor Jombang.

Bareng, 24 Mei 2025 — Dalam langkah strategis membekali generasi muda dengan keterampilan kerja, Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor (PAC GP Ansor) Bareng menjalin kerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Yayasan Pondok Pesantren Bapak Emak. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) berlangsung di Masjid Baitul Maqdis, kompleks Pondok Pesantren Bapak Emak.

Ketua Yayasan, Hj. Sadarestuwati, menegaskan bahwa pesantren tidak boleh hanya menjadi pusat pendidikan agama semata, melainkan juga harus mampu berkontribusi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.

“Pondok Bapak Emak harus memberi manfaat nyata bagi masyarakat sekitar, termasuk membuka peluang kerja dan keterampilan bagi para pemuda,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua PAC GP Ansor Bareng, M. Muizzuddin Luthfi, menyampaikan pentingnya memiliki skill di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.

“Di era disrupsi seperti sekarang, yang mahal adalah skill. Banyak pemuda yang menganggur bukan karena tidak mampu, tapi karena belum memiliki keterampilan yang dibutuhkan pasar kerja. Pelatihan ini adalah jawaban atas tantangan itu,” jelasnya.

Adapun pelatihan yang disiapkan meliputi menjahit konveksi, sablon, dan desain grafis. Menariknya, setelah pelatihan para peserta langsung diarahkan untuk bekerja, sehingga hasilnya bisa dirasakan secara langsung oleh para kader.

Kolaborasi ini menjadi contoh nyata bagaimana pesantren dan organisasi kepemudaan bisa bersinergi untuk mencetak generasi mandiri, profesional, dan berdaya saing tinggi.

Hal senada juga diungkapkan Wakil ketua PC GP Ansor Jombang Faisal Ivan Basthomy yang turut mendampingi, dengan pelatihan yang direncanakan kami berharap akan bermunculan wirausaha-wirausaha baru dengan skill dan ketrampilan khusus yang mampu menyerap tenaga kerja yang pada akhirnya dapat mengurangi angka pengangguran dikalangan pemuda khususnya di keluarga besar Ansor Jombang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *