Membaca bukanlah aktivitas yang asing lagi bagi kebanyakan siswa, karena di sekolah kegiatan belajar tidak bisa lepas dari yang namanya membaca. Dan membaca itu sendiri mempunyai arti “Melihat serta memahami dari apa yang tertulis” (Kamus Besar Bahasa Indonesia), baik dilisankan atau hanya dalam hati. Yang mana intinya mencari informasi, atau pengetahuan baru. Karena dengan banyak membaca maka semakin banyak pula pengetahuan kita, seperti kata pepatah “Banyak baca banyak tahu”.
Agaknya membaca memang merupakan hal yang sangat penting, hal ini bisa diketahui karena semua tuntunan, panduan, aturan, informasi kebanyakan disajikan dalam bentuk tulisan. Baik itu melalui media cetak seperti buku, koran, majalah serta lainnya. Ataupun melalui media elektronik, seperti E-book (Buku elektronik), internet dan lainnya. Contoh kecil saja; apabila kita membeli obat batuk di apotik, selain kita mendapatkan keterangan dari penjaga apotik tentang obat itu baik kelebihan obat itu atau bagaimana aturan minumnya, tentunya kita juga harus membaca segala sesuatu tentang obat itu lewat panduan yang ada di kemasannya. Karena mungkin saja ada keterangan atau aturan yang terlewatkan oleh apoteker (penjaga apotik) tersebut, malah terkadang apoteker tersebut menganjurkan untuk membaca panduan yang ada.
Bahkan karena begitu pentingnya membaca, ayat Al-Qur’an yang pertama kali turun dengan jelas sekali memerintahkan untuk membaca. Yakni surat Al-Alaq ayat 1 – 5.
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Mahamulia,
4. Yang mengajar (manusia) dengan pena.
5. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
(Q.S. Al-Alaq 1-5)
Jadi bisa diambil kesimpulan dalam Islam sangat dianjurkan untuk membaca, dan tentunya dengan membaca basmalah (Bismillah) dahulu. Agar kita diberikan kemudahan serta kelancaran oleh Allah SWT. Dalam memahami suatu ilmu. Dan ilmu itu bisa didapatkan dengan perantaraan kalam, yakni melalui membaca dan menulis. Jadi jangan harap bisa mendapatkan ilmu tanpa membaca dan menulis.
Dari sini sudah terbukti dengan banyak membaca seseorang akan semakin banyak mendapatkan pengetahuan, dengan banyaknya pengetahuan maka seseorang itu bisa dikatakan berilmu. Ayo makanya kalau mau pintar atau berilmu, harus banyak-banyak membaca. Karena tidak ada cerita tentang ulama-ulama yang `alim, atau ilmuan-ilmuan yang pintar , berhasil tanpa membaca. Tentunya tidak hanya sekedar membaca, tapi juga memahami apa yang dibacanya. Karena membaca tanpa memahami bagaikan makan tanpa dikunyah.
Dan biasanya untuk memperoleh suatu pemahaman pada bacaan tersebut tidak cukup hanya dengan membacanya satu atau dua kali, tapi harus berkali-kali. Bahkan ada yang mengatakan untuk mendapatkan suatu pemahaman tersebut, minimal (Paling sedikit) kita harus membacanya tujuh kali. Karena kesan membaca yang pertama dengan yang kedua tentunya akan berbeda, dan berlanjut hingga yang ketiga dan seterusnya. Bahkan kita akan terus memperolah pemahaman baru ketika mengulang-ulang dalam membaca bacaan tersebut.
Juga tidak ada ruginya bagi orang yang suka membaca. selain banyak mendapatkan pengetahuan, juga bisa meningkatkan daya berfikir. Karena selain mengandalkan penglihatan, juga dibutuhkan ketelitian untuk memperoleh pemahaman. Dan lewat ketelitian itu, ketajaman otak sering diasah dengan berfikir. Bila sering digunakan berfikir, otomatis otak tidak akan tumpul. Jadi semakin sering orang membaca, maka orang itu akan menjadi cerdas. Apalagi kalau yang dibacanya adalah Al-Qur’an, sudah cerdas banyak pahala lagi. Untuk itu jangan sampai melewatkan hari-harimu tanpa membaca. SELAMAT MEMBACA..!!
(Muhammad Busthomi)