GURU JUGA MANUSIA (Refleksi Hari Guru 2024)

Miris melihat berita tentang guru di penghujung tahun 2024. Guru yang memiliki kesadaran dan keyakinan mengamalkan ilmunya dalam bentuk mendidik dan membimbing anak didiknya seringkali menghadapi situasi yang tidak mengenakkan. Satu dua kasus guru diperkarakan di ranah hukum dalam melakukan tugas dan kewajibannya terjadi dan memantik berbagai macam reaksi. Berbagai kalangan melihat dan bersikap dalam perspektif berbeda sesuai dengan pengetahuan dan latar belakangnya. Ada yang mendukung perkara diselesaikan di ranah hukum, mediasi dengan wali murid dan diselesaikan secara kekeluargaan, dan yang terang-terangan membela guru.

Kisah heroik guru selalu ada sejak zaman dahulu. Kisah guru pernah dijadikan lagu yang populer oleh lwan Fals dengan judul Oemar Bakri. Juga predikat Pahlawan Tanpa Tanda Jasa yang cukup terkenal pada dekade 80-an. Itu semua mengisahkan peran sentral guru dalam pendidikan namun kurang diperhatikan nasibnya. Dulu menjadi guru tidak untuk mencari nafkah atau kehidupan tapi semangat jihad untuk mengamalkan ilmu. Untuk menghidupi keluarga, guru juga bertani, berdagang, dan usaha ekonomi lainnya. Potret guru identik dengan ikhlas, pantang menyerah, dan neriman (menerima keadaan dengan bersabar). Ada keyakinan keberkahan hidup dengan menjadi guru.

Guru juga manusia yang bisa saja melakukan kesalahan dalam melaksanakan tugas pendidikannya. Tidak mudah melakukan tugas pendidikan di tengah persoalan yang melilit dirinya. Bisa jadi persoalan yang menjeratnya melakukan hal-hal yang tidak disadari itu salah terutama dalam memberi layanan pendidikan. Bisa jadi apa yang dilakukan guru tidak mewakili dirinya bahkan profesi guru pada umumnya. Tidak ada kamus kekerasan dalam pendidikan baik bentuk verbal maupun fisik.

Tidak mudah menjadi guru di abad 21 ini. Banyak tuntutan profesi yang harus dipenuhi. Kompetensi harus selalu diupgrade, komunitas belajar harus diikuti, kegiatan kolektif peningkatan profesionalisme menjadi bagian tak terpisahkan dari profesi juga tuntutan administrasi yang kadang membuat guru harus menyisihkan waktu ekstra. Padatnya kegiatan di luar kegiatan pembelajaran kadang membuat guru LUPA tersenyum yang dalam jangka panjang jika itu terus terjadi guru bisa kehilangan sense of humour, kehilangan rasa, dan bisa berubah menjadi bukan dirinya. Ini asumsi barangkali bisa benar atau salah.

Seorang kawan bahkan bercerita banyak hal setelah dirinya dipasang dua ring pada jantungnya padahal pola hidupnya sehat, rutinitas harian cukup tertib juga di lingkungan yang mendukung aktivitas beratnya. Mengapa perasaan sering berbeda dengan mungkin umumnya orang biasa di profesi kebanyakan seperti pedagang, petani, dan guru lain yang dia temui. Konsultasi itu sampai ke ahli psikologi dan dia mendapat jawaban yang diluar pikirannya. Apa itu? KURANG SENYUM.

Tabiat dan perilaku bisa dilihat diri sendiri tidak berbeda tapi orang diluar dirinya memandang berbeda. Tidak salah jika SENYUM itu ibadah untuk maksud menyenangkan orang lain dan menjadi kebiasaan sehari-hari. Guru juga manusia ada sisi sisi lain yang membuat psikologis bisa bergeser. Senyum adalah keramah tamahan yang bisa membantu siapapun merefresh perasaan dan pikiran.

Guru juga manusia punya segala bentuk rasa dan pikiran seperti kebanyakan manusia. Guru bisa salah tapi tidak boleh berbuat salah. Perjuangan guru tidak mudah apalagi guru TPQ, guru TK/RA, dan guru non ASN di seantero negeri yang jumlahnya sangat banyak. Jiwa Ruhul jihad meski tidak diperlihatkan tapi bisa dilihat fakta banyaknya guru bertahan dan berkhidmat di Dunia pendidikan. Ruhul jihad guru seharusnya bisa di lihat oleh siapapun betapa beratnya tugas dan kewajibannya dalam mengawal dan memastikan calon generasi penerus bangsa ini bisa menjadi kuat dan tangguh pada saatnya nanti.

Guru dimanapun berada adalah pengawal masa depan, mari lindungi, hormati, dan beri apresiasi atas perjuangannya yang tiada henti.

Wallahu alam bissawab

SELAMAT HARI GURU 2024

GURU BERDAYA INDONESIA JAYA

Kota Santri, 25 November 2024

Kang Asy’ariy al Faqir

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *