Salamun (65) Seorang juru parkir asal Dusun Temulawak, Desa Kebuntemu, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, bisa berangkat 27 Mei 2024 ini Bersama istrinya, Sukarti. Ia memenuhi panggilan Allah Swt bersama istrinya setelah 13 tahun menabung. Hebatnya lagi, kelima anaknya berhasil dia kuliahkan sampai lulus sarjana.
Meski pekerjaannya sebagai juru parkir, tak menyurutkan niatnya daftar haji. Pria kelahiran 17 Agustus 1958 itu menabung untuk haji sejak 2005. Kala itu dia punya modal awal hanya Rp 50 ribu.
Salamun pun kemudian berangkat ke tukang kayu untuk membuat celengan berbentuk kotak persegi. Celengan itu berisi tiga lubang untuk membagi kebutuhannya. Mulai membayar pendidikan anak, memenuhi kebutuhan sehari-hari, hingga berhaji. Maklum, pendapatannya dari jukir juga tak banyak sehingga dia harus pandai-pandai mengatur keuangan.
”Terus, saya niat, bismillahirrahmanirrahim, saya berniat ingin haji, lillahi ta’ala. Setelah itu, saya masukkan uang Rp 50 ribu,” kenangnya sambil mengingat awal perjuangan mewujudkan mimpi ke Tanah Suci.
“Setiap hari saya memasukkan uang ke kotak, dengan nominal beragam, yakni Rp 50.000, Rp 20.000, atau Rp 10.000,” kata Salamun, di Jombang.
Dia menceritakan. tak langsung bisa mengumpulkan uang untuk daftar haji sejak kali pertama menabung. Bagi jukir seperti dirinya yang mendapat honor pas-pasan, bisa daftar dan mendapatkan nomor porsi haji dengan biaya sekitar Rp 25 juta membutuhkan waktu minimal 5 tahun. Daftar haji akhirnya baru bisa dia lakukan pada 2011.
”Itu saya kumpulkan selama lima tahun. Nabung di rumah. Kemudian, Desember 2011 pas Jumat, langsung daftar haji setelah saya hitung ulang di dalam kotak ada Rp 25 juta. Memang, saya pilih Jumat karena hari baik,” ungkapnya.
Salamun yang sehari-hari bekerja sebagai juru parkir di kawasan ruko Jalan Gus Dur, Kabupaten Jombang itu mengaku bersyukur bisa diberi kesempatan menunaikan ibadah haji bersama istri.
Data Kementerian Agama Jombang, menyatakan sebanyak 1.169 jemaah calon haji asal Jombang akan berangkat haji pada 2024. Sesuai dengan jadwal, mereka diberangkatkan pada 27 Mei 2024. Dari jumlah itu, satu di antaranya gagal berangkat karena meninggal dunia.
editor : Ali